INDUSTRI FOTOGRAPHY
1. Wedding Photograpy
Merupakan bisnis fotografi yang banyak diminati oleh para fotografer. Tidak ada standar terbaik menentukan foto, semua bergantung pada konsep pernikahan tersebut. Pernikahan adalah suatu momen hidyup manusia yang banyak menghabiskan uang dalam satu waktu. Pernikahan ini setidaknya dialami oleh manusia minimal 1 kali seumur hidup. Kepentingan mengabadikan dengan baik ,sama pentingnya dengan pernikahan itu sendiri. Oleh karena itu Wedding Photograpy merupakan lahan basah bagi para fotografer konsep.Ada beberapa konsep foto yang umun pada Wedding Photograpy, yaitu :
a. Prawedding : Merupakan bagian pranikah, sorang fotografer konsep berupaya untuk memperlihatkan konsep terbaik mereka “ menjual pasangan konsep yang sedang jatuh cinta” digambarkan dalam momentum momentum yang romantis dan dalam rekayasa yang kreatif.
b. Akad : akad atau ikrar janji suci pengantin yang biasa dilakukan ditempat ibadah. Bagi para fotografer konsep, kesan khidmat, serius, dan sakrallah yang ditangkap dalam konsepnya. Fotografer harus mampu menangkap emosi yang berlangsung saat akad dan tidak menggangu acara itu sendiri.
c. Seremoni : merupaka acara puncak. Orang orang yang diundang adalah objek utama yang perlu diperhatikan fotografer. Fotografer seremoni memberikan kepada para tamu untuk foto bersama kedua mempelai. Pada momen ini fotografer diharuskan teliti dan jeli juga konsentrasi pada panggung pelaminan untuk mendapatkan gambar yang terbaik.
2. Foto Session
Bisnis foto Session dibutuhkan oleh para perusahaan perusahaan yang sedang membutuhkan representasi foto tertentu. Untuk mendapatkan hasil yang terbaik, pengambilan foto dilakukan berulang ulang tergantung kesempatan.Dilihat dari jenis foto Session bisa dibagi menjadi bagian bagian antara lain:
a. Foto produk : Foto produk sering berupa instalasi produk yang ditujukan untuk direktori. Direktori produk tersebut masuk menjadi bagian dari katalog produk. Foto yang dihasilkan pun harus mecerminkan kekuatan produk tersebut.
b. Foto Model : Model dan produk tidak bisa dipisahkan.Selain memperlihatkan harmoni antara sang model dengan produk fashion yang dipakainya, andapun dituntut untuk meramu konsep yang sesuai dengan tujuan sang desainer fashion itu sendiri. Adapun apabila berkaitan dengan dengan foto produk dengan meminjam model, anda dituntu jeli melakukan dinamisasi, matching concept produk pada sang model. Misalnya , produk minuman segar sejalan dengan model yang berkeringat dan terlihat sangat haus.
c. In house Photography : Sesi foto dalam kepentingan para koorporatnya. Kepentingan ituberkaitan dengan banyak hal yang perlu diabadikan oleh fotografi. Dalam hal ini diantaranya:
- Public internal service merupakan sesi fotografi bagi kepentingan personalia. Biasanya pengambilan gambara para karyawan baru pada saat tes wawancara atau momentum lain, seperti dilakukan pelatihan pelatihan bagi karyawan , indorr atau out door.
- Seremoni. Sesi khusus perusahaan dalam kaitan dengan peristiwa tertentu, misalnya topping sebuah gedung bertingkat, pemotongan pita seremoni, ulang tahun perusahaan, wisuda sebuah universitas,dll.
3. Art photography
Terlalu muskil apabila art phgotography dijadikan bisnis,sebagai mana yang lain. Namun bagi seorang yang mampu dan melihat peluang bisnis dari foto seni, hal ini bisa menjadi salah satu kekuatannya. Misalnya, anda bisa menghasilkan sebuah foto yang berkualitas dan memiliki nilai artistik yang tinggi sehingga ingin menjual foto tersebut. Tempat yang akan membeli foto anda yang bernilai seni itu tentu saja media massa. Anda bukan sekedar menjual foto, namun lebih dari itu, kepentingan publikasi. Semakin sering foto anda hadir di media, semakin kukuh julukan anda sebagai fotografer profesional. Ini merupakan bentuk iklan gratis dari usaha foto yang hendak dirintis. Jadi kepentingan mengirim foto artistik kem edia artinya berkaitan juga dengan nilai jual anda sebagai seniman foto. Daya tawar anda di antara fotografer lainnya juga dipertaruhkan di tengah media massa
Fotografi seni begitu beragam dan memasuki banyak ranah dalam fotografi. Sederhananya, hasil foto anda yang anda buat,apabila mengandung nilai artistik tertentu dan dibebaskan hak ciptanya oleh perusahaan pemesan atas nama anda, bisa dipublikasikan atas nama anda. Seorang fotografer seni mempunyai ketertarikan tersembunyi pada objek foto yang menjadikan seorang fotografer menjadi etnografer. Dari fotografer semacam ini anda bisa menikmati sajian foto monumental, lanskape, life still, bahkan sampai masakan yang memenuhi selera anda akan gambar wallpaper. Gambar walpaper sendiri bukanlah gambar yang selalu menghiasi komputer anada, melainkan walpaper yang kelak dikombinasikan dan dikumpulkan dalam satu buku fotografi. Nilai buku fotografi inilah yang lebih mahal dari pada buku teks yang paling mahal. Di sinilah sisi komersialitas tang lain dari foto seni.
a. Foto Jurnalis
Anda mendaftarkan diri menjadi seorang fotografer lepas di media massa (stinger), dan berupaya mengambil momentum masyarakat. Anda bisa mengenal banyak orang dan banyak belajar mengenai orang per orang dibalik kamera. Tidak cukup dengan bayaran murah dan pengetahuan saja, bila semakin ekstrem, anda bisa dikirim keluar negeri menjadi seorang fotografer perang oleh editor atau yang cukup enak, meliput event internasional yang dibiayai media tempat anda bekerja.Walaupun hak cipta foto menjadi milik media, tetapi seorang stinger bisa menggunakannya untuk kepentingan sayembara foto jurnalistik. Dan jika menang tentu hadiahnya akan berlipat lipat dibandingkan saat dimuat dimedia yang bersangkutan.
Tak hanya itu keuntungannya, yang tak kalah pentingnya adalah prestise. Terangkatnya prestise media berikut fotografernya dalam sayembara foto jurnalistik menjadikan media tempat anda bekerja menjadi galeri galeri bagi karya karya yang sudah dijamin kualitasnya. Sehingga nama anda akan begitu identik dengan media tempat bekerja. Perbedaan foto jurnalis adalah terletak pada pilihan, membuat foto jurnalis berarti memilih foto yang cocok.
Nilai suatu foto ditentukan oleh beberapa unsur :
1. Aktualitas
2. Berhubungan dengan berita
3. Kejadian Luar biasa
4. Promosi
5. Kepentingan
6. Human Interest
7. Universal
Foto jurnalistik terbagi menjadi beberapa bagian :
1. Spot news : Foto Insidential / tanpa perencanaan. Contoh : foto bencana, kerusuhan
2. General news : Foto yang terencana. Contoh : Foto Olahraga, SU MPR
3. Foto Feature : Foto unutk mendukung suatu artikel.
4. Esai foto : Kumpulan beerapa fto yang dapat bercerita
b. Street Fotografer
Fotografer bisa didefinisikan secara mudah melalui subjek-subjeknya. Fotografer pernikaha nmengambi gambar-sebuah acara pernikahan. Fotografer portrait memosekan seseorang dan mengambil gambarnya. Fotografer alam meliputi area yang lebih besar lagi, tapi masih dapat dengan mudah dikategorikan. Sedangkan street fotografer tidak dapat didefiniskan dengan mudah karena tidak hanya meliputi dan mencangkup subjek tertentu saja. Sebuah faktor pentin menjadi street fotografer adalah menangkap “ the decisive moment “. Kesimpulannya , banyak sekali elemen yang bisa digunakan untuk mendefinisikan street fotografer.
Teknik yang digunakan street fotografer adalah straight photography. Oleh karena itu, memperlihatkan sebuah visual yang jujur layaknya melihat dalam cermin masyarakat. Hasil dari street fotografi bisa bernilai bisnis tergantung kehebatan fotografer melakukan konsepsi tentang jalan dan kemampuan menjualnya.
Mungkin itu saja yang dapat saya tuliskan, semoga bermanfaat.
Source : Buku Beljar Fotografi Untuk Hobby dan Bisnis
0 komentar: